Para petani hari ini telah membajak sawah di awal bulan September. Si Kecil berlarian di pematang sawah dan masuk ke lumpur yang telah menjadi lembek hari ini. Ia bermain saja hingga semua tubuhnya tenggelam di dalamnya. yang terlihat hanya kedua bola mata dan hidungnya sendiri tinggal separuh tertutup lumpur lainnya.
Bencara global (Covid) telah menyebabkan tempat mengaji tutup kembali untuk kedua kalinya. Hari ini dia tidak mengaji, kami habiskan waktu berdua di sawah, melewati pematang sawah yang tak hijau lagi, sebentar lagi petani akan menanam bibit-bibit, langit cerah biru bergulung-gulung terhampar di atas kepala kami, panas yang diiringi dengan angin surga siang hari, ia masuk ke lumpur, pindah dari satu sawah ke sawah lainnya.
Beberapa hari ini, hujan turun dengan santai. Si Kecil berlarian dibawahnya bersama anak-anak tetangga, hari-hari di desa penuh pengalaman yang cukup menggairahkan daripada di ibu kota yang membosankan. Sekarang ia berada di depan mataku, di samping laptopku sambil duduk diatas meja. Ia telah lambat bicara untuk sekedar mengucap kata ayah dan ibu pun rasanya sukar. Kecepatan larinya telah menutup kekurangannya itu.
Bagaimana anak kecil ini bisa mendengar dan mengerti apa maksud kami, namun tak benar-benar berucap dengan kata yang benar bisa dipahami diusianyayang menjelang 4 tahun ini?
Sawah di Awal September, menjadi pengalaman barunya lagi. Yang dulu dia hanya berjalan di pematang sawah saja, hingga 1 kilometer jauhnya dari rumah. Hari ini dia buktikan dia anak yang sehat dan mencintai eksplorasi terhadap alam dan benda-benda disekitarnya. Ia mencintai air, udara, tanah dan kami sangat mencintanya.
Komentar
Posting Komentar