Langsung ke konten utama

Postingan

Soko Art Studio untuk Masyarakat

Soko dalam bahasa Jawa berarti asal, menyatakan tempat. Soko sendiri adalah salahsatu kecamatan di Kabupaten Tuban yang tidak cukup terkenal meskipun memiliki cadangan minyak bumi maupun gas buminya.  Soko Studio merupakan inisiatif dari Hidayah Sumiyani selaku Founder, untuk dedikasinya atas pendidikan seni bagi anak, remaja, orang dewasa dan lansia. Soko Studio merupakan lembaga pendidikan dan seni dibawah naungan Yayasan Nur Hasyimiyah.  Yayasan Nur Hasyimiyyah telah memiliki Taman Pendidikan Alquran dengan jumlah 200 peserta didik dan bertambah dari setiap tahun. Soko Studio dimaksudkan menjadi suatu tempat asal kreatifitas bagi setiap orang yang berkehendak untuk saling berbagi bersama dibidang seni dan pendidikan pada umumnya. Kedepan Soko Art Studi dapat mengembangkan berbagai jenis seni sebagai fokus pengembangan masyarakat sekitarnya. Kami mengharapkan institusi ini dapat memberikan ruang, tempat berekspresi dan saling membangun bagi masyarakat dan para seniman untuk saling be
Postingan terbaru

Apa dan tidak apa yang aku baca

 Semenjak SD kelas 3 atau 4 barangkali, aku mulai pulang sekolah dengan berganti pakaian, makan siang, dan kemudian mengambil beberapa buku pelajaran, buku nabi, dan pergi ke belakang rumah. Disana terdapat pohon mangga milik kakek ku yang sekarang sudah meninggal duluan. Aku naik di atas pohon dan membaca buku disana, sendirian. Anak perempuan yang sendiri. ketika matahari sedikit turun, aku pulang untuk mengambil bak-bak dan menyiram tanaman tomat milik bapak. begitulah hidup desa membimbingku untuk mencintai alam semesta dan mencintai pengetahuan. Di usia ini aku mulai les di luar desa, baik pelajaran maupun komputer. Jelas sudah aku mendahului untuk bisa mengetik daripada teman-temanku yang lainnya. Kecilku aku lebih sering tidak tidur di rumah, aku mudah sekali dihasut oleh bapak untuk menemani tante,  Bu De, atau Mbah. hingga aku lulus kelas 3 SMP, bertahun-tahun aku tidur secara berpindah-pindah. Di masa itu pula, saat sekolah aku membaca koran di papan SMP setiap pagi, hanya su

Penebangan Pohon Jalan Diponegoro Bojonegoro

"Kalau sdh bangun, dan sudah jalan2 saya minta tolong di ambilkan gambar pohon di seputaran kota yang sdh ditebangi, mumpung di Diponegoro masih ada batang pohon yg di tebang belum diangkut.syukur sembari menghitung berapa pohon yg di tebang , dan bisa mengukur diameternya. Jelas2 penebangan pohon sampe bawah itu melanggar hukum" Pesan ini disampaikan oleh Abiku, hal yang terjadi tak jauh dari tempat dulu aku bersekolah, tempat yang biasa kita lalu lalangi tiap hari. Rasanya melihat mereka dipotong-potong adalah hal yang melukakanku, Rasanya seperti disayat-sayat, tapi rasanya biasa saja. Di Surabaya ditempatku merantau, Risma sebagai walikota hanya memotong dahan-dahan yang menjulang ke jalanan, bahkan jalan Ahmad Yani masih memiliki pohon yang cukup tinggi. Jika kemudian, penebangan pohon ini tidak diimbangi dengan reboisasi, rasanya terlalu sesak dadaku karena oksigen itu berkurang di tengah kota, rasanya panas saja..

Sawah di Awal September

Para petani hari ini telah membajak sawah di awal bulan September. Si Kecil berlarian di pematang sawah dan masuk ke lumpur yang telah menjadi lembek hari ini. Ia bermain saja hingga semua tubuhnya tenggelam di dalamnya. yang terlihat hanya kedua bola mata dan hidungnya sendiri tinggal separuh tertutup lumpur lainnya. Bencara global (Covid) telah menyebabkan tempat mengaji tutup kembali untuk kedua kalinya. Hari ini dia tidak mengaji, kami habiskan waktu berdua di sawah, melewati pematang sawah yang tak hijau lagi, sebentar lagi petani akan menanam bibit-bibit, langit cerah biru bergulung-gulung terhampar di atas kepala kami, panas yang diiringi dengan angin surga siang hari, ia masuk ke lumpur, pindah dari satu sawah ke sawah lainnya. Beberapa hari ini, hujan turun dengan santai. Si Kecil berlarian dibawahnya bersama anak-anak tetangga, hari-hari di desa penuh pengalaman yang cukup menggairahkan daripada di ibu kota yang membosankan.  Sekarang ia berada di depan mataku, di samping lap

TIGA LANGKAH MENGATASI OMONGAN ORANG

Manusia saling menyakiti dan menyinggung sesamanya - ini kenyataan. Tidak ada tempat di mana pun di dunia ini untuk kita bisa menghindari orang-orang menyebalkan, bahkan di tempat ibadah sekalipun.  Jadi bagaimana mengatasi omongan orang lain yang  menyebalkan ini? Yang pertama, Omongan orang tidak menurunkan nilai atas diri kita. Ingat bahwa celaan dan hinaan tidak pernah benar-benar bisa melukai objeknya. Kecuali diizinkan bisa diilustrasikan sebagai berikut : Suatu hari kamu berdiri menghadap sebuah lukisan masterpiece karya seniman besar Indonesia Affandi.  Gambar : Lukisan Affandi judul Ayam Tarung Coba kamu berteriak teriak, menghina hina lukisan itu , “Lukisan sampah! Apa bagusnya kamu? anak kecil juga  bisa corat-coret nggak karuan seperti kamu!” Apakah lukisan itu menjadi lebih buruk? kehilangan keagungannya hanya karena hujatan kita? Apakah lukisan tersebut menjadi “turun derajat” dari status mahakarya hanya karena celaan satu orang? ditambah lagi, lukisa

Bagaimana Cara Mengendalikan Emosi

Seberapa sering sih emosi mengendalikan kita? Sehingga seringkali kita malah bikin berantakan atau malah merusak sesuatu yang udah kita miliki. Kali ini, Sumi Library akan memberikan tips bagaimana mengendalikan emosi negatif dalam buku Filosofi Teras karya Henry Manapiring. Filosofi Teras atau Stoisisme adalah Filsafat Yunani - Romawi Kuno yang bisa membantu kita mengatasi emosi negatif. yang didalamnya kita dikenalkan terhadap dua prinsip dikotomi kendali yaitu kendali dalam diri dan diluar diri yang tak bisa dikendalikan, dengan menyadari ini kita akan lebih membuka pikiran kita bahwa tidak semuanya merupakan kesalahan kita atau kita dapat menyadari hak kita atas orang lain. Ketika kita mengunakan logika kita, khususnya dalam Filosofi Teras, diharapkan kita dapat : Menghilangkan Emosi Negatif Maksimalkan Hidup pada apa-apa yang benar-benar berguna, tidak terjebak pada yang bukan tujuan kita. Fokus pada apa yang bisa dikerjakan Kita coba untuk masuk dalam prinsip di

Kuliah masih Rekomeded gak sih ?

Kuliah S2 masih Rekomeded gak sih buat sekarang? Jadi di tahun 2019, aku mengambil S2 di salah satu universitas  di Surabaya Indonesia. Dulu aku ambil seni, terus ambil pendidikan karena pinginnya jadi dosen. Menurutku apakah kuliah S2 masih recomended? ada beberapa pendapatku dibawah ini berdasar pengamatanku : 1. Kebutuhan dalam Pekerjaan Bidang Formal Untuk aku sendiri kenapa S2? ya karena tuntutan untuk jadi dosen itu minimal kuliah S2.  Jadi ketika kalian ambil S2 buat jadi dosen ini mendukung di jabatan akademiknya kawan-kalian.  Jabatan Akademik dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sebagai berikut : 1. Asisten Ahli 2. Lektor 3. Lektor Kepala 4. Guru Besar atau Professor Apalagi kalau kalian ambil S3, kalian bisa auto agak mudah buat mencapai jabatan lektor  atau lektor kepala (dengan beberapa syarat tambahan lainnya). Jadi menurutku kalau kalian memang mau terjun di dunia pekerjaan yang sifatnya akademik - pendidikan atau formal lain, akan le