Langsung ke konten utama

Kuliah masih Rekomeded gak sih ?

Kuliah S2 masih Rekomeded gak sih buat sekarang?

Jadi di tahun 2019, aku mengambil S2 di salah satu universitas  di Surabaya Indonesia. Dulu aku ambil seni, terus ambil pendidikan karena pinginnya jadi dosen. Menurutku apakah kuliah S2 masih recomended? ada beberapa pendapatku dibawah ini berdasar pengamatanku :

1. Kebutuhan dalam Pekerjaan Bidang Formal
Untuk aku sendiri kenapa S2? ya karena tuntutan untuk jadi dosen itu minimal kuliah S2. Jadi ketika kalian ambil S2 buat jadi dosen ini mendukung di jabatan akademiknya kawan-kalian. Jabatan Akademik dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sebagai berikut :
1. Asisten Ahli
2. Lektor
3. Lektor Kepala
4. Guru Besar atau Professor

Apalagi kalau kalian ambil S3, kalian bisa auto agak mudah buat mencapai jabatan lektor  atau lektor kepala (dengan beberapa syarat tambahan lainnya).

Jadi menurutku kalau kalian memang mau terjun di dunia pekerjaan yang sifatnya akademik - pendidikan atau formal lain, akan lebih baik jika kalian S2.

Tapi jika ingin ke dunia praktisi, wirausaha, mending uangnya save buat improve diri di bidang yang ingin kalian kuasai. Why?

Karena tugas S2 ku sendiri agak banyak, satu semester paling sedikit ada 15 artikel individu yang harus di buat belum termasuk tugas presentasi individu maupun kelompok. Perkuliahan normal selama kurang lebih 4 bulan, nah kebetulan program studiku kuliah di hari Rabu, Kamis dan Jumat. Di Program Studi lainnya malah ada yang cuma dua hari semisal Selasa dan Rabu, biasanya jadwalnya padat. Nah dihari lainnya aku ambil kerja sebagai Tutor Kesenian dan freelance kalau dikisar gajiku perbulan 4-7 juta kalau freelance nya kenceng. Aku sendiri merekomendasikan untuk bekerja paruh waktu selain S2.

Aku sendiri memposisikan diri bahwa aku mencari ilmunya, biar bisa bermanfaat untuk orang lain dan jalan yang ku tempuh melalui dan tersalurkan melalui jalur pendidikan.

2. Mencari Ilmu
Beberapa temanku memang sudah ada yang berumur berkisar 30-50 tahun, pada saat pengumpulan mahasiswa pertama kalinya juga cukup terkejut karena ada bapak-bapak berusia mungkin sekitar 65-70 tahun karena beliau rambutnya sudah berwarna putih. Artinya memang S2 barangkali merupakan tuntutan pekerjaan dari beberapa orang.

Aku merasa bahwa pendidikan khususnya S2 dan S3 akan membukakan diri kita untuk lebih rendah hati dan semestinya menjaga diri kita dari sudut pandang masyarakat, hal ini disebabkan sering terdengar kalimat "pendidikan tinggi-tinggi , kok perilakunya demikian?". Sehingga mau-tidak mau kita akan menjadi lebih memperhatikan apa yang akan kita lakukan.

3. Prestisius di Mata Masyarakat
S2 adalah salahsatu prestisius atau sesuatu yang dapat untuk dibangga-banggakan. Khususnya pada orang desa sepertiku, satu kampung belum ada yang S2, sehingga cukup untuk dapat dibanggakan. Namun menurutku sendiri prestisius adalah hak mereka yang melihatnya, merespon keadaan kita, dapat kita banggakan cuma menurutku lebih baik kita biasa aja. Pada beberapa kasus karena aku sendiri melihat beberapa orang yang S2 bukan dikarenakan berpendidikan dalam hal kecerdasan atau kemauan untuk menuntut ilmu namun berkisar karena kebutuhan prestisius masyarakat ini (terlebih karena S2 adalah titah dari orang tua yang cukup berduit).

Jadi tinggal niat kalian mau S2 itu untuk apa. Apakah poin 1, 2 atau 3? 
Bagiku S2 menjadi anugerah karena memang ini merupakan sebuah keinginanku semenjak SD untuk menjadi guru, lalu kemudian aku spesifikan untuk menjadi Dosen. Ada beberapa teman yang memang menyelesaikan S2 mereka dan tidak menggunakan ijazah akademik mereka, karena pendidikan tidak menjamin kamu akan bekerja sebagai apa dan apa, tapi ia mampu menjadi jembatan pekerjaan kita bilamana kita mau untuk menjadikannya jembatan itu sendiri. 


Luruskan Niat, Perkuat Kemauan, Berharap pada Yang Kuasa dan berusaha dengan Giat! Izinkan Semesta bekerja untuk kita. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sawah di Awal September

Para petani hari ini telah membajak sawah di awal bulan September. Si Kecil berlarian di pematang sawah dan masuk ke lumpur yang telah menjadi lembek hari ini. Ia bermain saja hingga semua tubuhnya tenggelam di dalamnya. yang terlihat hanya kedua bola mata dan hidungnya sendiri tinggal separuh tertutup lumpur lainnya. Bencara global (Covid) telah menyebabkan tempat mengaji tutup kembali untuk kedua kalinya. Hari ini dia tidak mengaji, kami habiskan waktu berdua di sawah, melewati pematang sawah yang tak hijau lagi, sebentar lagi petani akan menanam bibit-bibit, langit cerah biru bergulung-gulung terhampar di atas kepala kami, panas yang diiringi dengan angin surga siang hari, ia masuk ke lumpur, pindah dari satu sawah ke sawah lainnya. Beberapa hari ini, hujan turun dengan santai. Si Kecil berlarian dibawahnya bersama anak-anak tetangga, hari-hari di desa penuh pengalaman yang cukup menggairahkan daripada di ibu kota yang membosankan.  Sekarang ia berada di depan mataku, di samping...

Bagaimana Cara Mengendalikan Emosi

Seberapa sering sih emosi mengendalikan kita? Sehingga seringkali kita malah bikin berantakan atau malah merusak sesuatu yang udah kita miliki. Kali ini, Sumi Library akan memberikan tips bagaimana mengendalikan emosi negatif dalam buku Filosofi Teras karya Henry Manapiring. Filosofi Teras atau Stoisisme adalah Filsafat Yunani - Romawi Kuno yang bisa membantu kita mengatasi emosi negatif. yang didalamnya kita dikenalkan terhadap dua prinsip dikotomi kendali yaitu kendali dalam diri dan diluar diri yang tak bisa dikendalikan, dengan menyadari ini kita akan lebih membuka pikiran kita bahwa tidak semuanya merupakan kesalahan kita atau kita dapat menyadari hak kita atas orang lain. Ketika kita mengunakan logika kita, khususnya dalam Filosofi Teras, diharapkan kita dapat : Menghilangkan Emosi Negatif Maksimalkan Hidup pada apa-apa yang benar-benar berguna, tidak terjebak pada yang bukan tujuan kita. Fokus pada apa yang bisa dikerjakan Kita coba untuk masuk dalam prinsip di...

Pelukis Vincent Van Gogh

Dalam laman resmi vangoghmuseum.nl biografi Vincent Van Gogh memiliki sub laman tersendiri, ia memiliki nama lengkap Vincent Willem Van Gogh lahir pada 30 maret 1853 di Barbant village of Zundert, Belanda. Anak dengan enam bersaudara, ia adalah anak nomor dua dari pasangan Theodorus Van Gogh dan Anna Cornelia Carbenuts. Meninggal pada 30 juli 1890 dengan lebih dari 850 lukisan dan 1300 gambar diatas kertas. Sebelum memutuskan menjadi pelukis ia adalah seorang murid, seorang juru tulis di sebuah perusahaan seni, sorang guru dan penjual buku hingga memutuskan menjadi pelukis pada usianya yang ke 27 hal tersebut tidak hanya merubah hidupnya tetapi merubah se;jarah seni rupa. Ia dikenal dengan karya lukis diluar konteks fisik dan emosional melalui maka kuasnya yang meliuk-liuk. Ia memutuska berhanti di sekolah pada sekitar umur 15 th (1867-1868) dan memutuskan untuk tidak melanjutkan studinya. Pada umur 16 th dia bekerja bengkel seni Goupil & Cie. Pada tahun 1873 i...