Untuk memisahkan sosiologi dari filsafat dan memberinya kejelasan serta identitas tersendiri Durkheim (1895/1982) Menyatakan bahwa pokok bahasan sosiologi haruslah berupa studi atas fakta sosial. Secara singkat, fakta sosial terdiri dari struktur sosial, norma budaya, dan nilai yang berada di luar dan memaksa aktor.
Hal yang penting dalam pemisahan sosiologi dari filsafat adalah ide bahwa fakta sosial dianggap sebagai “sesuatu” (S. Jones.1996) dan dipelajari secara empiris. Artinya bahwa fakta sosial mesti dipelajari dengan perolehan data dari luar pikiran kita melalui observasi dan eksperimen. Studi empiris tentang fakta sosial ini sebagaimana yang termuat dalam sosiologi Durkheimian terpisah dari pendekatan filosofis.
Gambar 1. Emile Durkheim |
Fakta sosial adalah seluruh cara bertindak baku maupun tidak yang dapat berlaku pada diri individu sebagai sebuah paksaan eksternal atau bisa juga dikatakan bahwa fakta sosial adalah seluruh cara bertindak yang umum dipakai suatu masyarakat dan pada saat yang sama keberadaannya terlepas dari mainvestasi-mainvestasi individual.
Durkheim memberikan dua definisi untuk fakta sosial agar sosiologi bisa dibedakan dari psikolgi. Pertama fakta sosial adalah pengalaman sebagai sebuah paksaan eksternal dan bukannya dorongan internal kedua fakta sosial umum meliputi seluruh masyarakat dan tidak terikat pada individu.
Fakta sosial bisa dipelajari secara empiris dia berada di luar individu yaitu paksaan terhadap individu dan bisa dijelaskan dengan fakta sosial yang lain. Durkheim sendiri memberikan contoh tentang fakta sosial termasuk aturan legal, beban moral, dan kesepakatan sosial. Dia juga memasukkan bahasa sebagai fakta sosial dan menjadikannya sebagai contoh yang paling mudah dipahami
Fakta Sosial Material dan Nonmaterial
Durkheim membedakan dua tipe ranah fakta sosial-material dan nonmaterial. Fakta sosial material seperti gaya arsitektur, bentuk teknologi, hukum dan perundang-undangan relatif mudah dipahami karena keduanya bisa diamati secara langsung. Jelas misalnya aturan berada di luar individu dan memaksa mereka lebih penting lagi fakta sosial material tersebut seringkali mengekspresikan kekuatan moral yang lebih besar dan kuat yang sama-sama berada di luar individu dan memaksa mereka. Kekuatan moral inilah yang disebut dengan fakta sosial non material.
Jenis-Jenis Fakta Sosial dan Nonmaterial
Durkheim dikenal sebagai sosiolog moralitas dalam pengertian terluas dari kata ini. Dengan mempelajari Durkheim Akan memperingatkan kita bahwa fokus pada moralitas sesungguhnya dasar sosiologi sebagai sebuah disiplin tersendiri. Perspektif Durkheim tentang moralitas terdiri dari dua aspek. Pertama Durkheim yakin bahwa moralitas adalah fakta sosial dengan kata lain moralitas bisa dipelajari secara empiris karena ia berada di luar individu ia memaksa individu dan bisa dijelaskan dengan fakta-fakta sosial lain. Kedua Durkheim dianggap sebagai sosiolog moralitas karena studinya didorong oleh kepeduliannya pada “kesehatan”. Moral masyarakat modern sebagian besar sosiologi Durkheim bisa dianggap sebagai sebuah produk dari perhatiannya terhadap isu moral ini.
Komentar
Posting Komentar