Langsung ke konten utama

KESADARAN KOLEKTIF DAN ARUS SOSIAL / EMILE DURKHEIM

Kesadaran Kolektif
Durkheim mencoba mewujudkan perhatiannya pada moralitas dengan berbagai macam cara dan konsep. Usaha awalnya untuk menangani persoalan ini adalah dengan mengembangkan ide tentang kesadaran kolektif. Durkheim mendefinisikan kesadaran kolektif sebagai berikut :
Seluruh kepercayaan dan perasaan bersama orang kebanyakan dalam sebuah masyarakat akan membentuk suatu sistem yang tetap yang punya kehidupan sendiri. Kita boleh menyebut nya dengan kesadaran umum. Dengan demikian dia tidak sama dengan kesadaran partikular kendati hanya bisa disadari lewat kesadaran-kesadaran partikular.
Ada beberapa hal yang patut dicatat dari definisi ini pertama jelaslah Durkheim Berpendapat bahwa kesadaran kolektif terdapat dalam kehidupan sebuah masyarakat ketika dia menyebut “keseluruhan” Kepercayaan dan sentimen bersama. Kedua Durkheim jelas memahami kesadaran kolektif sebagai suatu terlepas dari dan mampu menciptakan fakta sosial yang lain. Kesadaran kolektif bukan hanya sekedar cerminan dari basis material sebagaimana yang dikemukakan Marx. Ketiga meskipun Durkheim Memandang kesadaran kolektif seperti diatas namun dia juga menulis kalau kesadaran kolektif baru bisa “terwujud” melalui kesadaran- kesadaran individual.
Photos Of Time Before The Invention Of That Grossly Antisocial Device: The Smartphone
Gambar Masyarakat Urban
Durkheim menggunakan konsep ini untuk menyatakan bahwa masyarakat “Primitif” memiliki kesadaran kolektif yang kuat yaitu pengertian, norma, dan kepercayaan bersama lebih dari pada masyarakat modern. Kesadaran kolektif dalam masyarakat solidaritas mekanis dalam bentuk hukum represif, sedangkan kesadaran kolektif pada masyarakat solidaritas organis dalam bentuk hukum restutif (Jazuli, 2014:75)

Arus Sosial
Sebagian besar fakta sosial yang di rujuk Durkheim seringkali diasosiasikan dengan organisasi sosial. Akan tetapi dia menjelaskan bahwa fakta sosial “tidak menghadirkan diri dalam bentuk yang jelas”. Durkheim menyebut nya dengan arus sosial. Dia mencontohkan “luapan semangat, amarah, dan rasa kasihan” yang terbentuk dalam kumpulan publik. Meskipun harus sosial kurang kumplit dibanding fakta sosial itu dikarenakan fakta sosial tidak bisa di reduksi pada individu. Cinta diseret oleh baru sosial dan ia memiliki kekuatan untuk memaksa kita mesti kita baru bisa menyadari ketika kita bergulat melawan perasaan bersama ini. Fakta-fakta sosial dan material dan pinggiran ini bahkan bisa mempengaruhi intuisi yang paling kuat sekalipun.
Arus sosial bisa dilihat sebagai serangkaian makna yang disepakati Dan dimiliki bersama oleh seluruh anggota kelompok. Karena  itu arus sosial tersebut tidak bisa dijelaskan berdasarkan suatu pikiran individual tertentu apapun individu-individu tentu saja punya kontribusi dalam arus sosial, akan tetapi karena sudah menjadi sosial sesuatu yang baru lahir melalui interaksi mereka. Arus sosial juga tidak bisa dijelaskan secara intersubjektif, Yaitu berdasarkan interaksi antar individu. Arus sosial hanya akan tampak pada level interaksi bukan pada level individu. “Mood” kolektif tersebut atau arus sosial, berbeda dari satu kelompok ke kelompok yang lain Akibatnya tingkah laku pun berbeda-beda termasuk tindakan yang akan kita bahas nanti yakni bunuh diri sebuah tindakan yang kelihatannya sangat bersifat individualistis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku The Division Of Labor In Society karya Emile Durkheim

The division of labor in society dikenal sebagai karya pertama sosiologi klasik (Durkheim, 1893/1964). Di dalam buku tersebut beliau menjelaskan seputar perkembangan modern relasi antara individu dengan masyarakat, penggunaannya mengarah pada sesuatu yang sering disebut sebagai krisi moralitas. Bukunya di pegaruhi oleh pandangan positivistik, selain itu latar belakang beliau yang tinggal di Prancis telah menggiring pemikirannya terkait revolusi Prancis yang sering mengekpresikan diri sebagai serangan terhadap otoritas tradisional dan keyakinan religius. Gejala ini terus berlanjut higga pemerintahaan revolusioner berakhir. Cover Buku The Division of Labor In Society Di dalam masyarakat moderen pembagian kerja dalam sebuah lingkup sosial memiliki tingkat diferensial yang tinggi, perbedaan tersebut memicu terjadinya spesialisasi pekerjaan berbeda mereka tidak lagi memiliki pengalaman yang sama, hal ini merusak kepercayaan moral bersama  yang sangat penting bagi masyarakat. K

Bagaimana Cara Mengendalikan Emosi

Seberapa sering sih emosi mengendalikan kita? Sehingga seringkali kita malah bikin berantakan atau malah merusak sesuatu yang udah kita miliki. Kali ini, Sumi Library akan memberikan tips bagaimana mengendalikan emosi negatif dalam buku Filosofi Teras karya Henry Manapiring. Filosofi Teras atau Stoisisme adalah Filsafat Yunani - Romawi Kuno yang bisa membantu kita mengatasi emosi negatif. yang didalamnya kita dikenalkan terhadap dua prinsip dikotomi kendali yaitu kendali dalam diri dan diluar diri yang tak bisa dikendalikan, dengan menyadari ini kita akan lebih membuka pikiran kita bahwa tidak semuanya merupakan kesalahan kita atau kita dapat menyadari hak kita atas orang lain. Ketika kita mengunakan logika kita, khususnya dalam Filosofi Teras, diharapkan kita dapat : Menghilangkan Emosi Negatif Maksimalkan Hidup pada apa-apa yang benar-benar berguna, tidak terjebak pada yang bukan tujuan kita. Fokus pada apa yang bisa dikerjakan Kita coba untuk masuk dalam prinsip di

FAKTA SOSIAL / EMILE DURKHEIM

Untuk memisahkan sosiologi dari filsafat dan memberinya kejelasan serta identitas tersendiri Durkheim (1895/1982) Menyatakan bahwa pokok bahasan sosiologi haruslah berupa studi atas fakta sosial. Secara singkat, fakta sosial terdiri dari struktur sosial, norma budaya, dan nilai yang berada di luar dan memaksa aktor.   Hal yang penting dalam pemisahan sosiologi dari filsafat adalah ide bahwa fakta sosial dianggap sebagai “sesuatu” (S. Jones.1996) dan dipelajari secara empiris. Artinya bahwa fakta sosial mesti dipelajari dengan perolehan data dari luar pikiran kita melalui observasi dan eksperimen. Studi empiris tentang fakta sosial ini sebagaimana yang termuat dalam sosiologi Durkheimian terpisah dari pendekatan filosofis. Gambar 1. Emile Durkheim Fakta sosial adalah seluruh cara bertindak baku maupun tidak yang dapat berlaku pada diri individu sebagai sebuah paksaan eksternal atau bisa juga dikatakan bahwa fakta sosial adalah seluruh cara bertindak yang umum dipakai suatu mas